Minggu, 18 Oktober 2015

Yes...No...Yes...No

A change isn't really a change when you're not ready to face it

I'm not ready.....Really, I'm not and probably never will

The change has to be made though, IMMEDIATELY

The sooner the better

If not, the risk would be higher

The big question is....

Are you ready? 

Am I ready?

Sabtu, 03 Oktober 2015

Silence

It makes you think
It makes you wonder
It makes you curious
It makes you assume things

 Who knows?
 Behind that silence,

There are secrets being kept, or untold
There is a desire to take someone for granted
Is the way he is showing his affection
Or, is it truly meaningless?

 

Kamis, 24 September 2015

Photographs & Memories


Entah kenapa hari gue ini diawali dengan rasa sedih. Tadi setelah bangun tidur gue buka photos gallery di hp gue dan gue liatin foto-foto gue bersama dia karena gue kangen banget sama dia. It feels odd though... every single photo shows happiness, tapi perasaan yang gue dapetin setelah melihat foto-foto tersebut = sadness. Padahal, gue pernah berjanji sama diri gue sendiri untuk gak bersedih, tapi janji itu rasanya gampang banget untuk tergagalkan. 

Banyak memori yang terdapat dibalik sebuah foto. Mungkin kalau orang lain yang melihat foto gue bersama dia, orang itu most probably hanya akan 'melihat' dan tersenyum and that's it, they don't have certain feelings about the photograph. Tapi, ketika gue sendiri yang melihat...gue seperti dibawa kembali ke hari dan waktu disaat gue benar-benar disamping dia saat foto itu diambil. Gue bisa merasakan ulang yang gue rasakan pada saat itu...bahagia seeeeeebahagia bahagianya orang bahagia :) Saking bahagianya gue seperti merasa kalau gue lagi ada disampingnya hehehe lebay ya :p tapi itulah kekuatan foto, bisa membuat kita mengingat dan merasakan kembali kenangan yang telah kita buat dan diabadikan dengan menggunakan kamera. Maka dari itu abadikanlah setiap momen yang kalian rasa memang harus.

Lantas, apa dong yang membuat gue sedih? Tadi kan diawal gue bilang 'sadness' adalah yang gue rasain setelah melihat foto-foto itu???

Memikirkan tentang betapa tidak adilnya alam semesta yang tidak memungkinkan gue dan dia untuk bersama sampai tua, itu yang membuat gue sedih. Sembari memandangi foto-foto itu, banyak pertanyaan yang terlintas di benak gue. Kenapa gue harus mengabadikan momen gue bersama dia melalui foto? Toh foto-foto itu ga akan ada yang liat kecuali kita berdua, dan hanya membeku dan terdiamkan di photos gallery. Kenapa perbedaan agama tega meluputkan cinta yang penuh harapan, kebahagiaan dan ketenangan? Padahal semua agama di dunia mengajarkan toleransi. Ketika kita tau ini semua salah, kenapa gue dan dia berani untuk melangkah sejauh ini? Kenapa, kenapa, dan kenapa....disaat gue udah merasa yakin kalau he's the one, tetapi gue justru hanya bisa bersama dia untuk waktu yang sementara? 

Only time can answer those silly questions of mine.

Rabu, 23 September 2015

Wu Ji Bi Fan

Ya, Wu Ji Bi Fan. Ada yang pernah denger kalimat itu? Kalau belum pernah, keep reading this post :) "Wu Ji Bi Fan" merupakan pepatah Tiongkok (sebutnya Tiongkok loh ya sekarang, bukan Cina lagi) yang jika diartikan yaitu "sesuatu yang berlebihan itu tidak baik". Pertama kali gue tau istilah ini pas gue nonton film The Karate Kid yang dimainkan oleh Jaden Smith dan Jackie Chan. Film yang menginspirasi dan memiliki nilai moral tinggi, ketinggalan banget sih lo kalau belum nonton film ini :p Di Tiongkok sendiri, Wu Ji Bi Fan dikenal selaras dengan konsep Yin dan Yang yang mengangkat keseimbangan sebagai nilai utama kehidupan. 
Gue tipe orang yang gampang termotivasi oleh quotes, pepatah, dan lainnya yang sejenis. Daaann... Wu Ji Bi Fan inilah yang memiliki peran cukup besar dalam hidup gue. Gue menjadi lebih menghargai makna kehidupan dan lebih bisa bijaksana, meskipun memang belom bijaksana bijaksana amat, hahaha. Supaya gampang diserap dan diaplikasikan oleh kalian, ini gue kasih contoh yang nyata deh ya ;)

Gue yakin pasti kalian pencinta mie instan.... Ya kan? Nah, gue juga! (Krik banget ya gue?hahaha) Oke lanjut, udah jam 4 pagi gue harus tidur setelah ini. Jadi.....tadi jam 2an gue laper, and I couldn't stop thinking about Ind*mie :( setelah satu jam lebih mempertimbangkan segala aspek dan dampak yang ada, akhirnya gue memutuskan untuk memasak Ind*mie kuah rasa soto ayam. Gue nyesel! Disaat gue masak mie itu, gue melupakan kata-kata mutiara andalan gue (Wu Ji Bi Fan). Alhasil, mie gue bukanlah mie yang ditemani oleh kuah, melainkan mie yang TENGGELAM dan TERKUBUR dalam kuah :) 
You see, guys? Terlalu banyak kuah itu tidak mengindahkan cita rasa mie gue sama sekali. Selain terlalu banyak kuah, terlalu banyak atau sering mengkonsumsi mie instan juga gak baik untuk kesehatan kalian. Jika terlalu sering, tidak menutup kemungkinan kalian akan mengidap penyakit diabetes, gagal ginjal, kencing manis dan masih banyak penyakit lainnya yang bisa kalian browse di Google :) Anyway, gue akan selalu mengingat prinsip penguahan mie instan yang berlandaskan pada pepatah Wu Ji Bi Fan supaya mie gue ga berasa hambar lagi kayak tadi :| Kalian mungkin menganggap contoh yang gue berikan ini sepele, but honestly, gue memberikan contoh se-sepele mungkin agar kalian bisa gampang mengerti. 

Terlalu banyak kuah, mie instan, makan, minum minuman beralkohol, latihan buat lomba (jadi tertekan), menaruh harapan, menaruh perasaan *duh*, bahkan harta yang berlebih juga, semuanya itu gak baik jika tidak disiasati dengan penyeimbangan. Gimana caranya menyeimbangkan? Go figure out yourselves :) Saatnya gue istirahaaaatt. Good day, peeps! 



Senin, 14 September 2015

Entah....

Entah sebesar apa cintanya untuk yang disayang
Entah untuk siapa Ia berjuang
Entah apakah Ia berdoa
Entah sampai kapan mampu bertahan

Dimanakah kebaikan?
Dimanakah keadilan?
Mengapa orang baik justru ditindas???
Ketidakbenaran...Cepatlah hilang.


My Thunder Buddies

Pasti pada tau film TED donggg??


Film Hollywood ini menceritakan tentang kehidupan seorang manusia (John) yang bersahabat dengan boneka beruang yang bisa bicara dan berinteraksi layaknya manusia (Ted). Gue enjoy ketika menonton film ini, di keduanya, Ted dan Ted 2, ada banyak kekonyolan yang bikin gue katawa terus-terusan. Dari mulai ketawa karena memang kocak, ketawa karena jayus, ketawa karena kesel dan ketawa karena heran (apalagi pas di film Ted 2 ketika ada Liam Neeson yang UDAH GITU? MUNCULNYA GITU AJA?!)..........wajib nonton deh pokoknya bagi yang belom! hehe. However, terlepas dari itu semua, gue tetap bisa memetik sebuah hal positif yakni mereka yang satu sama lain sangat menghargai persahabatan yang dimiliki. Mereka selalu berusaha mempertahankan jalinan persahabatan mereka bagaimanapun caranya. Oh ya, mereka punya sebutan sendiri untuk mereka sebagai sepasang sahabat....... Thunder Buddies. Nah, kalo John punya Ted untuk jadi thunder buddy-nya, gue juga punya nih thunder buddies for life... :)

Tengah (Jup), Kanan (Jip) *nama samaran sih HAHA*

Kedua lelaki di foto tersebut adalah thunder buddies gue. Gue berteman dengan mereka sejak SMA, selama 2 tahun berturut-turut gue sekelas terus sama mereka. Dari yang mulai seneng, bosen, sampai mati rasa juga gue akhirnya sama mereka pada saat itu, saking bosennya setiap hari ketemu hahaha. Kalo di kelas, mereka berdua duduk di belakang gue dan teman sebangku gue (cewek). Bener-bener olahraga perut gue di kelas karena si Jup&Jip kerjaannya ngelawak, lawakan yang lucu sama yang jayus yaaah seimbang lah ya, sama-sama 50%. Gak jarang guru kita negur saking mereka berisik karena ngobrol dan gue berisik karena ketawa (FYI, ketawa gue gede banget dan agak creepy). Untungnya mereka sadar pas ditegur dan perlahan pun mereka berubah.......berubah menjadi lebih jayus :)

Kalian pernah denger mitos yang mengatakan kalau kita ketawa terlalu banyak, pada akhirnya kita akan menangis? Itu terjadi sama gue! Waktu acara kelulusan SMA, gue naaaangiiiss separah-parahnya orang nangis karena gue tau gue udah ga bakal ketemua mereka dan temen-temen gue lainnya setiap hari. Gue takut kegiatan perkuliahan gue akan mengurangi probabilitas gue bertemu dengan mereka. Tapi engga sih, ternyata gue berlebihan :) Sampai saat ini, kita masih sering ketemuan dan jalan bareng kok. Hahaha. Gue masih sering curhat ke mereka dan mereka pun juga curhat ke gue. Namun, dengan waktu ketemu yang terbatas, curhatan kita pun menjadi ga total. Gak masalah sih bagi gue, yang terpenting adalah gue mengetahui bahwa kehidupan sedang memperlakukan mereka dengan baik, well, at least for now. Gue salut akan kejayusan mereka yang ga pernah berubah sejak dulu. Kakter mereka pun juga ga berubah. Jup yang pendiem tapi sekalinya ngomong malah ngebanyol, Jip yang bawel dan suka ketawa (gila kali?wkwk) daaaan... Penggabungan antara mereka berdua yang selalu ngata-ngatain gue dengan kata sekasar apapun tanpa bermaksud menyakiti perasaan gue. Mereka-lah salah satu sumber utama gue untuk bisa tertawa lepas. Tapi yang nyebelinnya, giliran gue berusaha untuk ngelucu, mereka ga ketawa sama sekali zzz. Gapapa, untung gue sabar, meskipun ga sabar sabar banget sih tapi yaudalahya.

Dalam sebuah hubungan pertemanan, karakter masing-masing individu pasti berbeda. Namun, alangkah indahnya kalau kalian memiliki setidaknya one thing in common yang selalu bisa bikin kalian nyambung dalam sebuah obrolan. Seperti halnya gue dan mereka, kita memiliki satu hal yang udah menjadi menu wajib untuk diobrolin ketika bertemu ataupun sekedar melalui chat. Hal tersebut yaitu....musik. Kita selalu saling sharing informasi mengenai lagu-lagu apa yang enak untuk didengar. Kalau pas jaman SMA, misalnya hari ini gue kasih tau lagu baru, besoknya langsung mereka obrolin sama gue. Kadang kita nyanyi-nyanyi bareng ga jelas, tapi, keenggajelasan itulah yang membuat kita nyambung. Kalau sekarang, kita nyanyi barengnya itu kalo engga di mobil ya di tempat karaoke (paling maksimal!).Gue ga pernah bosen ketemu mereka. Selalu ada hal-hal baru yang menarik dan ga menarik untuk diceritakan. Semoga mereka bisa gue jadikan thunder buddies sampai kakek-nenek. Amin.




Sabtu, 12 September 2015

SKRIPSIIIIIIIIIIII

Saat ini gue udah mulai disibukkan dan dipusingkan sama yang namanya skripsi. Gue baru bimbingan sekali dan dosen pembimbing gue mengharuskan bab 1 gue jadi by next week. Gue ga pernah bilang ga bisa sih, gue selalu bilang BISA. Tapi....dibalik keyakinan gue ketika berkata demikian, terdapat juga secara bersamaan kemalasan dengan presentase sebesar 67.23% :| Libur panjang usai semester 6 kemarin gue rasa adalah pemicu utama kemalasan gue yang kian bereskalasi hingga saat ini. 

Sebelum judul skripsi gue betul-betul fix, gue dan teman-teman yang lain diwajibkan untuk mengajukan sebanyak 3 judul yang nantinya akan dipilih satu oleh orang Thesis untuk dijadikan judul skripsi kita. Itu kalo dipilih loh ya, kalo gue sih waktu itu......ditolak tiga-tiganya WKWK. Saat gue tau semua judul gue ditolak, gue merasa agak sedih sih, berasa udah gaada masa depan lagi dan rasanya udah mau cuti kuliah aja. Tapi, si dia yang gue ceritain di blog gue sebelumnya, senantiasa menemani gue di hari itu (kebetulan kita lagi di kampus) dan menyemengati gue. Dia bilang gue gaboleh sedih atau bete karena kalo iya, "gue yang kena" dia bilang. Ya tau sendiri kalo cewek bete, semua jadi kena! hahaha. Dan seketika, dalam hitungan detik....gue pun juga jadi harus menyemangati dia karena.....judul dia juga ditolak :) JEGER. Tapi dia ga merasa sedih, dia malah ketawa. Gapapa sih, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang, ya kan? 

Singkat cerita, gue dan dia pun langsung menghubungi beberapa dosen yang menurut kita bisa membantu kita untuk mengarahkan judul kita seharusnya seperti apa. Setelah mendapat balasan dari dosen, jadilah judul baru skripsi kita yang memukau dan kali ini, pasti diterima! And so they were, judul kita pun diterima dan kita udah dapetin dosen pembimbing yang sesuai dengan keinginan kita. Lumayan...ada nilai positif juga yang bisa dipetik dari peristiwa penolakan judul ini. Pertama, gue jadi lebih sadar kalau next time gue harus mengeluarkan usaha lebih keras lagi. Kedua, gue jadi bisa janjian sama dosen tertentu untuk jadi dospem gue, yang dimana hal tersebut ga bisa dilakukan sama mereka yang judulnya udah langsung diterima :D hehehe. 

Anyway, masih inget kan pas diawal gue bilang kalau tingkat kemalasan gue itu sebesar 67.23% ? Gue akan kuras kemalasan itu sampai jadi 0%!! Usia perjalanan skripsi gue memang masih seumur jagung. Kalau dari awal gue udah males, gimana nanti kedepannya? Mau jadi apa gue nanti?! Nanti dosen juga jadi males-malesan ngelulusin gue. Wait, gue jadi bingung, kenapa gue jadi nyemangatin diri sendiri ya?! :| Ah sudahlah.... anggep aja gue sekarang juga lagi nyemangatin kalian yang lagi semester 7 kuliah dan juga masih males-malesan. Jangan jadikan 'males' sebuah alasan untuk menunda kelulusan lo. Manfaatkan waktu sebaik mungkin, kalo lagi ada waktu untuk ngerjain, kerjain! Maksudnya kerjain bab 1/2/3/4/5 loh ya bukan kerjain dosennya :) kalo lulusnya tepat waktu kan enak...orangtua bangga, kita sendiri juga bangga. Nantinya setelah itu, kita udah ga perlu musingin kuliah dan bisa nyari kerja terus ngehasilin uang sendiri deh. It seems so simple, isn't it? Hehe. Kuncinya cuman satu: Jangan melihat skripsi sebagai sebuah BEBAN dalam hidup kita. ENJOY every step yang lo lakukan untuk menyelesaikan skripsi lo.

LULUS 2016. AMINNNNN!