Kamis, 24 September 2015

Photographs & Memories


Entah kenapa hari gue ini diawali dengan rasa sedih. Tadi setelah bangun tidur gue buka photos gallery di hp gue dan gue liatin foto-foto gue bersama dia karena gue kangen banget sama dia. It feels odd though... every single photo shows happiness, tapi perasaan yang gue dapetin setelah melihat foto-foto tersebut = sadness. Padahal, gue pernah berjanji sama diri gue sendiri untuk gak bersedih, tapi janji itu rasanya gampang banget untuk tergagalkan. 

Banyak memori yang terdapat dibalik sebuah foto. Mungkin kalau orang lain yang melihat foto gue bersama dia, orang itu most probably hanya akan 'melihat' dan tersenyum and that's it, they don't have certain feelings about the photograph. Tapi, ketika gue sendiri yang melihat...gue seperti dibawa kembali ke hari dan waktu disaat gue benar-benar disamping dia saat foto itu diambil. Gue bisa merasakan ulang yang gue rasakan pada saat itu...bahagia seeeeeebahagia bahagianya orang bahagia :) Saking bahagianya gue seperti merasa kalau gue lagi ada disampingnya hehehe lebay ya :p tapi itulah kekuatan foto, bisa membuat kita mengingat dan merasakan kembali kenangan yang telah kita buat dan diabadikan dengan menggunakan kamera. Maka dari itu abadikanlah setiap momen yang kalian rasa memang harus.

Lantas, apa dong yang membuat gue sedih? Tadi kan diawal gue bilang 'sadness' adalah yang gue rasain setelah melihat foto-foto itu???

Memikirkan tentang betapa tidak adilnya alam semesta yang tidak memungkinkan gue dan dia untuk bersama sampai tua, itu yang membuat gue sedih. Sembari memandangi foto-foto itu, banyak pertanyaan yang terlintas di benak gue. Kenapa gue harus mengabadikan momen gue bersama dia melalui foto? Toh foto-foto itu ga akan ada yang liat kecuali kita berdua, dan hanya membeku dan terdiamkan di photos gallery. Kenapa perbedaan agama tega meluputkan cinta yang penuh harapan, kebahagiaan dan ketenangan? Padahal semua agama di dunia mengajarkan toleransi. Ketika kita tau ini semua salah, kenapa gue dan dia berani untuk melangkah sejauh ini? Kenapa, kenapa, dan kenapa....disaat gue udah merasa yakin kalau he's the one, tetapi gue justru hanya bisa bersama dia untuk waktu yang sementara? 

Only time can answer those silly questions of mine.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar